PETIR ADALAH RAHMAT DARI ALLAH

| |

Bila kita menengar petir disertai hujan lebat dan kilat menyambar, bulu kuduk merinding. Ini seperti ayat Al Quran pada surat Al Baqarah:19, yang menceritakan orang-orang kafir yang menutup telinganya ketika mendengar suara petir karena takut mati.
Pada ayat tersebut di atas Allah memberikan informasi pada kita perihal petir yang menakutkan tetapi sebagai tanda kekuasaan Allah dalam penciptaannya dan menjadi rahmat bagi manusia.
Lalu dari sisi nama petir itu merupakan rahmat Allah untuk kita?
Petir adalah ayat Allah, sebenarnya haruslah di tempatkan pada posisi untuk di tafakuri dan di tadaburi untuk menjadi rahmat bukan laknat.
Dalam kitab tafsir sang mufasir hanya menyebutkan bahwa yang di maksud dengan harapan adalah harapan akan turun hujan. Tafsiran ini terlalu sempit. Padahal apa yang di sebut Allah dalam Al Quran pastilah mengandung isi yang lebih dalam yang harus kita singkap.
Pemahaman tentang petir yang lebih nyata adalah semenjak seorang ilmuwan Amerika, Benyamin Franklin pada tahun 1750-an telah menemukan perihal petir. Penemuannya adalah bahwa petir merupakan peristiwa listrik. Petir adalah lompatan-lompatan listrik tegangan tinggi yang berada di atmosfir. Sekali sambaran petir menghasilkan arus listrik berkekuatan 10 coulomb pada perbedaan tegangan potensial sebesar 100 juta volt. Sedang energi yang ditimbulkan sebesar satu miliar joules atau sebesar 280 kwh. Di permukaan bumi yang kita diami ini ada lompatan 100 kali dalam setiap detilnya. Dan lompatan listrik dari petir ini terjadi paling banyak di dalam awan dan sisanya terjadi lompatan di antara awan dan bumi. Dengan kecepatan lompatan berkisar 100.000 km per detik. Coba kita cermati, sebenarnya kita sudah di sediakan tegangan listrik gratis dari Allah dengan jumlah miliaran kwh. Kalau kita hitung dari 100 kali lompatan di kalikan 24 jam setiap hari dari 60 menit dari 60 detik di kali dengan energi yang di timbulkan per detik yaitu 280 kwh ini sama dengan 22,4 miliar kwh listrik gratis.
Sementar listrik yang kita gunakan setiap hari adalah bukan dari energi listrik murni. Sebagaian besar berasal dari energi air, energi uap, gas bumi dan energi nuklir.
Dalam ayat tersebut Al Quran telah memberi isyarat adanya petir menjadikan ketakutan dan harapan. Ketakutan telah mengembangkan ilmu tehnologi menciptakan penangkat petir, tetapi harapan yang di isyaratkan pada ayat tersebut belum wujud. Memang negara jepang sudah menciptakan pembangkit listrik tenaga petir, namun mari taraf uji coba dengan skala kecil. Inilah rahmat dari Allah yang di turunkan kepada kita melalui petir.

Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©