AL QURAN DI ABAD ILMU DAN FILSAFAT, SAINS DAN TEHNOLOGI

| |


Kita yang menjadikan Al Quran sebagai pusat energi kehidupan dan sebagai simfoni hidup seorang muslim, merasa terusik oleh pertanyaan orang-orang yang mengagungkan ilmu dan filsafat, sains dan tehnologi. "how true hp the holy book" (seberapa jauh kebenaran kitab suci).
Kita yang biasa membaca Al Quran, tentu agak kaget karena sebelumnya diingatkan untuk tidak ragu menerima Al Quran.
Pada saat ini Al Quran hidup berada dalam abad ilmu dan filsafat. Sementara semangat ilmu sains, tehnologi dan filsafat adalah semangat bebas bertanya. Tidak ada yang tabu bagi ilmu dan filsafat untuk di pertanyakan. Sebab terus akan mengusik di benaknya sampai di temukan jawaban dan di terima akal orang yang mengagungkan sains dan tehnologi. Dalam pengembaraan itu, ilmu dan filsafat akan berujung pada penolakan atas pengakuan jujur terhadap semua hal.
Kebenaran Al Quran atas kecurigaan orang pengagum sains dan filsafat di jawab Allah swt. melalui ayat tersebut di atas. Semenjak di turunkan Allah kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril terus menyebar dari tempat turunnya ke semua belahan benua, dunia barat dan timur, utara dan selatan menyatu dengan perbedaan warna kulit, sosial dan budaya-politik dan menampakkan kebenaran di depan ilmu sains dan filsafat barat. Dalam situasi sekarang ini, Al Quran mempersilahkan dirinya untuk di kaji dan diuji kebesaran mukjikat dari segi bahasa Al Quran dan kandungan isinya.
Dari segi bahasa, adalah bahasa Arab, mudah dihafal. Dari segi isi kandungan Al Quran, bisa di analisa tentang misalnya: asal muasal manusia, penemuan sains tehnologi, waktu lama menyusui anak, tentang mummy dan sebagainya.
Para pemikir barat pada umumnya masara kesulitan untuk memahami peranan bahasa yang suci dalam sebuah agama. Sebab dalam kebiasaan mereka ini tidak di kenal. Namun bagi pemikir barat yang tersentuh keindahan Al Quran, hal ini mudah di fahami. Sastrawan Inggris Mohammad Marmaduke Pickthall dalam muqadimah tafsirnya menunjukan hal ini. "ini adalah terjemahan pertama Al Quran dalam Bahasa Inggris oleh seorang muslim Inggris. Al Quran adalah simfoni yang tidak dapat di tandingi,dan hakekat kedalaman bacaannya akan menyebabkan orang menangis dan gembira. Terjemahan Al Quran tidak alam pernah dapat manggantikan Al Quran dalam bahasa Arab."
seorang orientalis Prancis Dr. Madares mengatakan, Al Quran adalah metode Ilahi.
Yang membedakan dengan kitab-kitab suci yang di pegang oleh agama lain adalah kemudahan Al Quran untuk di hafalkan secara harfiah dengan sempurna tanpa satu kata pun yang salah. Baik oleh orang Arab maupun non-Arab. Jarang sekali otak manusia sanggup menghafal buku yang tebal atau tipis secara harfiah tanpa satu katapun yang salah, termasuk sang pengarang buku tersebut.
Dengan kemudahan dalam menghafalkan secara sempurna inilah, Allah menjaga kemurnian dan kelanjutan Al Quran sampai akhirat zaman.

Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©