PARA PENDOSA

| |

Di dunia ini, kita melihat banyak sekali manusia yang melakukan dosa siang dan malam, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Dan dunia ini di penuhi oleh kedurhakaan dan kejahatan mereka. Namun. Kita juga melihat banyak mereka tetap saja hidup dalam keadaan penuh nikmat, dan bahkan usia mereka dipanjangkan. Inilah inti sari dari ayat tersebut di atas:
  • "Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui. Dan Aku memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh." (al A'raf:182-183)


Allah swt. juga tidak alam membiarkan mereka tanpa hukuman, sebab mereka sesungguhnya terus menerus berada dalam hukuman dan siksaan yang berkelanjutan terus-menerus. Dan hukuman terbesar mereka dapatkan adalah kematian hati-hati mereka dan kelalaiannya terhadap siksaan-siksaan akibat dosa mereka. Sebab setiap dosa sesungguhnya alam menyebabkan pelakunya disiksa di dunia, Sebelum kelak ia disiksa di akhirat.

Hanya saja, hamba yang melakukan kedurhakaan itu tidak merasakan bagaimana hukuman itu datang silih berganti padanya. Ia melihat badannya sehat dan hartanya semakin banyak, namun hatinya lalai terhadap ancaman siksa dari Allah. Dan kelalaian terhadap hukuman itu sesungguhnya adalah hukuman itu sendiri. Sebab kemaksiatan yang dilakukan setelah kemaksiatan yang lain sesungguhnya adalah hukuman bagi pelakunya, sebab ia semakin terjebak dalam kemurkaan dan ancaman Allah. Sebagainama sebaiknya, kebaikan yang di lakukan setelah kebaikan yang lain sesungguhnya adalah balasan terhadap kebaikan itu sendiri.

Dalam salah satu atsar di sebutkan bahwa seorang ulama dari bani israil pernah berkata:"Wahai Tuhanku! Betapa banyaknya aku durhaka, namun engkau tidak menghukum..."
Maka Allah swt. mengatakan padanya:
  • "Dan sudah banyak aku menghukummu namun engkau sendirilah yang tidak menyadarinya. Bukankah Aku telah mengharamkanmu untuk merasakan manisnya bermunajat pada-Ku?"


Seorang ulama pernah mengatakan:
  • " Bila engkau melihat Allah swt. terus menerus memberikan aneka kenikmatan padamu, sementara engkau terus saja melakukan kemaksiatan, maka berhati-hati, sebab itu sesungguhnya adalah pengulur-ulur (istidraj) yang ia berikan padamu."

Ulama lain mengatakan:"Seringkali orang yang di ulur-ulur oleh Allah dengan segala kenikmatan itu tidak mengetahui samasekali. Seringkali seseorang yang tersilau dengan pujian manusia itu tidak mengetahuinya samasekali. Dan seringsekali seseorang yang terlalaikan dengan perlindungan Allah (atas dosa yang ia lakukan)ia tidak mengetahuinya."
Maka seharusnya para pelaku maksiat dan dosa itu tidak tertipu dengan efek-efek nikmat Allah yang tampak dalam kehidupan mereka, sebab itu semua sesungguhnya adalah bala' dan ancaman bagi mereka sendiri. Allah tidak pernah lalai dan luput untuk mengetahui dosa dan kejahatan mereka.
Karena, segeralah kembali kepada Allah, wahai hamba yang bermaksiat. Jangan pernah tertipu oleh nikmat-nikmat Allah padamu, karena sesungguhnya itu hanyalah pengulur-ulur dan penundaan dari-Nya. Dan kelak Allah merenggut semua nikmat itu secara tiba-tiba, maka itu sungguh-sungguh sangat pedih. Ia alam merenggutnya dengan kekuatan yang sangat dahsyat. Dan ingat selalu, bahwa Allah tidak sekalipun kalah terhadap apa yang engkau kerjakan. Bahkan tidak satu kata pun yang terucap darimu, melainkan semuanya tercatat di sisi Allah.
Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©