GEMAR MUSAFIR

| |

Melakukan perjalanan adalah perintah Allah. Barangsiapa yang mematuhi perintah-Nya, tergolong orang yang beriman. Maka melakukan berpergian adalah sebagian dari iman, apa tujuan perjalanannya, selama bukan untuk maksiat. Tujuan perjalanan adalah untuk membuka wawasan pemahaman dan mendengar lebih banyak, sehingga lebih bijaksana.
Makna tujuan perjalanan dalam ayat ini agar manusia bisa mengambil pelajaran dari kesalahan orang pada zaman sebelumnya. Perintah Allah ini relevan sepanjang zaman. Setiap generasi harus berusaha mengunjungi, melihat bekas kesuksesan atau kehancuran akibat perilaku generasi pendahulunya. Bekas-bekas peninggalan orang-orang terdahulu baik dari orang kafir atau muslim harus di lestarikan untuk bisa di kunjungi. Dalam hal ini ilmu arkeologi dan konservasi menjadi amat penting dalam proses peningkatan keimanan. Sebab. Semua karya manusia yang sedang hidup saat ini kelak akan menjadi artefak, peninggalan sejarah bagi generasi mendatang. Tetapi alangkah di sayangkan kasus yang baru-baru ini terjadi di 'mbah priok' demi pembangun tata kota yang lebih modern harus menggusur makam mbah priok yang setiap saat banyak hamba Allah untuk ziarah. Kalau pun tidak terhindar lagi suatu peninggalan harus di bongkar untuk kepentingan umum, hendaknya di dokumentasikan dengan lengkap sebagai bahan pentelaahan generasi mendatang.
Berpergian mencari nafkah, berdagan, menuntut ilmu ke pesantren adalah tujuan yang sah. Bertamasya menikmati indahnya alam ciptaan Allah, berwisata mengunjungi negri suku lain dan menziarahi tempat bersejarah adalah dalam rangka melaksanakan perintah Allah. Dalam sebuah hadist nabi di sebutkan, "Berpuasalah niscaya kamu sehat, dan berpergianlah niscaya kamu kaya, dan berperanglah niscaya kamu mendapat ghanimah."
Hikmah dari melaksanakan berpergian sangatlah banyak seperti pergaulan akan lebih luas, jaringan koneksi akan banyak. Semua ini tentu akan memuluskan ke arah sukses. Dan perjalana yang di wajibkan minimal sekali seumur hidup yakni berziarah ketanah haram menunaikan haji. Dan ayat yang menyeru untuk menjalankan haji itu pun di tujukan bagi seluruh manusia, bukan hanya kepada orang beriman atau orang islam saja. "Dan serulah manusia untuk berhaji... (QS. Al Hajj [49]: 27)
kalau kita melihat sejarah dahulu. Kesuksesan Arab, Cina, Nongol, Spanyol, adalah bukti keberanian dalam menjelajah dunia. Negara superpower saat ini yaitu Amerika Serikat notabene keturunan para pengembara, imigran Eropa dan budak Negro dari Afrika yang berani mengadu nasib di benua baru itu. Kalau jiwa ini di perkuat dengan roh islam yang ingin terus berjalan dan berjalan, insya Allah negeri ini akan bangkit dan tampil di dunia di masa depan.
Umat islam harus menjadi umat yang gemar mengembara, menjelajah dan berani membebaskan diri dari kungkungan kebekuan lokal yang jumud beku. Umat islam haruslah gembira bila di rusuh untuk hijrah di ajak berjalan, berubah suasana.
Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©