Pandangan mata batin

| |



Seorang muslim yang mendapatkan hidayah Allah adalah seorang muslim yang tercerahkan mata batinnya. Ia telah di bagi bashirah (ilmu dan dasar yang kelas) dan furqon (pembeda antara yang haq dan bathil. islam yang di peluknya oleh seorang muslim adalah kehidupan bagi acuh yang akan menyembuhkan penyakit-penyakit, dan cahaya yang menyingkap kegelapan malam yang menyelimuti jiwa. Dan dengan bahaya ini seorang muslim dapat membelah jalan atas dasar bashirah. Allah berfirman di dalam al Quran surat al-Syura:52 yang artinya:
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh dari yaitu kami, engkau (sebelumya) tak pernah tahu apa itu Al-Kitab dan tidak pula iman namun kami telah menjadikannya cahaya yang kami berikan kepada yang kami kehendaki dari hamba Kami."
Di sini wahyu diperusakan dengan ruh yang menghidupkan hati-hati yang mati. Dan dengan cahaya yang menyingkap kegelapan. Dan yang di maksud kegelapan di sini adalah kegelapan kebatilan yang terwujud kegelapan dalam filsafat-filsafat, metodologi-metodologi dan ajaran-ajaran manusia yang dibuat oleh para pemimpin dan pemikir yang merupakan 'thaghut-thaghut' yang telah melampaui batas dan mengangkate mereka ke tingkatan tuhan yang memiliki hal mensyariatkan hukum. Menghalalkan dan mengharamkan jauh dari aturan Allah. Sehingga ajaran-ajaran mereka menjadi kegelapan yang menodai akal dan hati, dan tidak mengeluarkan manusia dari kegelapan kecuali menuju kegelapan yang lain. Dan tidak ada jalan keluar dari kegelapan agama-agama yang menyimpang dan madzhab yang batil baik berupa yahudisme, nasranisme, komunisme,dan kapitalisme kecuali dengan mengambil cahaya dari cahaya Allah. Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 257:
" Allah-lah wali (penolong) orang-orang beriman, (Ia) mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Dan orang-orang kafir itu wali-wali mereka adalah thaghut, (thaghut) it mengeluarkan dari bahaya menuju kegelapan. Mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya."
Cahaya yang akan hidup didalamnya seorang muslim bila ia berdasarkan kepada al Quran dan al-Sunnah adalah bahaya yang murni lagi bersih yang tidak di liputi kekeruhan dan kekaburan. Nur ilahi yang menempati hati seorang muslim ini akan membentuk dalam dirinya 'bashirah' yang denganya ia alam mengetahui hakikat kebenaran dan memahami banyak perkara, sebagaimana ia juga alam memiliki Furqon (kemampuan membedakan yang haq dan yang bathil) yang denganya ia dapat mempertimbangkan banyak hal serta membedakan antara yang haq dan yang batil,antara petunjuk dan kesesatan dan antara kawan dan lawan.
Bashirah dan Furqon dua hal yang sangat penting bagi seorang muslim yang di kehendaki Allah swt.agar supaya ia mengetahui dengan jelas jalannya dalam kehidupan, dan berjalan di atas petunju. Sebab jika tidak, maka ia alam terekam oleh syaitan-syaitan: syaitan dari kalangan jin dan manusia.
Dan ketika Furqon hilang dan bashirah pun meleleh dari jiwa-jiwa kaum muslimin, maka mereka pun menjadi sesat dalam rimba kehidupan. Sehingga banyak putra-putra islam justru mengingkari agama mereka dan pergi mengambil dari timur dan barat. Lalu kebanyakan kaum muslimin meletakkan tangan mereka pada tangan musuh-musuh mereka. Dan (musuh) itu kemudian menjadi pakar dan pemberi nasehat buat mereka, dan kaum muslimin pun sela terhadap hal itu bahkan menjadikan mereka sebagai wali (penolong dan kecintaan) . Dan yang semakin parah adalah ketika ada di antara mereka yang ridho terhadap orang yahudi sebagai kekasih dan nasehat, berjabat tangan dan berpelukan dengan mereka, lalu memberikan negara dan tempat-tempat suci lainya.
"Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Alla,lalu Alla menjadikan mereka lupa kepada diri mereka pendiri."(al-Hasyr:19)
"Mereka melupakan Allah maka Allah pun melupakan mereka." (al-Taubah:67)
"Karena sesungguhnya bukanlah padangan mata yang buta akan tetapi yang buta adalah hati-hati yang ada dalam dada." (al-Hajj:46)
Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©