1. Tidak ada dosa yang kecil besar dari pada dua perkara ini:
pertama,senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akhirat.
Kedua,ridho menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmu.
2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga:
Pertama,karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristighfar.kedua. Karena kehilangan dunia,maka kembalikanlah kepada Allah. Sadarkah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt.
Ketiga,disakiti orang lain,kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membuat adalah Allah swt-untuk mengujinya.
Kalau Allah belum memberi tahu apa sebabnya sempit dan susah,maka tenanglah mengikuti jalannya takdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas (awan itu berguna dan lama-lama akan menghilang dengan sendirinya)
Ada suatu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersama dengan ridha Allah swt-dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah,maka orang tersebut terbujuk syaitan dan menjadi orang yang rusak.
Keramat itu tidak diberikan kepada orang-orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya di gunakan mencari keramat. Yang diberi keramat adalah orang-orang yang tidak merasa diri dan amalannya,akan tetapi dia yang selalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi oleh Allah dan merasa mendapat anugerah dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.
Di antara keramatnya para Shidiqin ialah:
1. Selalu taat dan ingat kepada Allah swt-secara istiqamah.
2. Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).
3. Bisa menjalankan perkara yang luar biasa,seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya.
pertama,senang dunia dan memilih dunia mengalahkan akhirat.
Kedua,ridho menetapi kebodohan tidak mau meningkatkan ilmu.
2. Sebab-sebab sempit dan susah fikiran itu ada tiga:
Pertama,karena berbuat dosa dan untuk mengatasinya dengan bertaubat dan beristighfar.kedua. Karena kehilangan dunia,maka kembalikanlah kepada Allah. Sadarkah bahwa itu bukan kepunyaanmu dan hanya titipan dan akan ditarik kembali oleh Allah swt.
Ketiga,disakiti orang lain,kalau karena dianiaya oleh orang lain maka bersabarlah dan sadarlah bahwa semua itu yang membuat adalah Allah swt-untuk mengujinya.
Kalau Allah belum memberi tahu apa sebabnya sempit dan susah,maka tenanglah mengikuti jalannya takdir ilahi. Memang masih berada di bawah awan yang sedang melintas (awan itu berguna dan lama-lama akan menghilang dengan sendirinya)
Ada suatu perkara yang barang siapa bisa menjalankan akan bisa menjadi pemimpin yaitu berpaling dari dunia dan bertahan diri dari perbuatan dhalimnya ahli dunia. Setiap keramat (kemuliaan) yang tidak bersama dengan ridha Allah swt-dan tidak bersamaan dengan senang kepada Allah,maka orang tersebut terbujuk syaitan dan menjadi orang yang rusak.
Keramat itu tidak diberikan kepada orang-orang yang mencarinya dan menuruti keinginan nafsunya dan tidak pula diberikan kepada orang yang badannya di gunakan mencari keramat. Yang diberi keramat adalah orang-orang yang tidak merasa diri dan amalannya,akan tetapi dia yang selalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaan yang disenangi oleh Allah dan merasa mendapat anugerah dari Allah semata, tidak menaruh harapan dari kebiasaan diri dan amalnya.
Di antara keramatnya para Shidiqin ialah:
1. Selalu taat dan ingat kepada Allah swt-secara istiqamah.
2. Zuhud (meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi).
3. Bisa menjalankan perkara yang luar biasa,seperti melipat bumi, berjalan di atas air dan sebagainya.