Mengenal Sistem Pendidikan Pesantren Salafiyah

| |

Setiap kali mendengar kata "salaf",benak kita membayangkan dan kerap mengidentifikasikan dengan kuno,out of date, dan tidak berpikiran maju. Sebaliknya,setiap kali mendengarkan kata "modern",benak kita langsung terbayangkan pada situasi yang luar biasa dengan kemajuan dan kebebasan berpikir sebagai cirinya.
Demikian juga apabila dua kata tersebut kita sandingkan dengan kata "Pesantren", bayangan dan kesan serupa hadir. Pesantren salaf misalnya kerap diidentifikasikan dengan model pesantren kolot yang sehari-hari hanya bergelut dengan kitab klasik abad pertengahan yang bagi sebagian kalangan dianggap tidak relevan lagi dengan konteks kekinian. Belum lagi bayangan tentang tidak adanya ruang berfikir bebas serta tidak dipelajari pendidikan umum yang pada akhirnya melahirkan santri yang "kuper" dan ortodok. Dan banyak lagi tudingan miring mengenai pesantren salaf ini. Sebaliknya pesantren modern selalu dipahami sebagai pesantren adaptis dan peka zaman serta mampu melahirkan kader-kader santri yang berfikiran maju.
Padahal kalau kita cermati, pandangan-pandangan terhadap jenis pesantren tertentu, yang dalam hal ini pesantren salaf, jauh dari realitas yang sesungguhnya. Secara historis tujuan terbentuknya pesantren adalah dalam rangka 'tafaqquh fi al-din' (belajar memahami ilmu agama).
Di lingkungan pesantren salaf,ada tiga cabang ilmu sebagai pelajaran utama bagi para santri yaitu ilmu yang meliputi tauhid,fiqh dan akhlak. Dan ketiga ilmu inilah sebagai sikap utama bagi kehidupan manusia. Disampin ketiga cabang ilmu tersebu para santri juga ditunjang dengan ilmu-ilmu lain semisal tafsir al-Quran,Hadits,Nahwu. sharraf dan lain sebagianya. Dengan berbekal ilmu-ilmu tersebut, para santri bisa menjadi orang yang benar-benar 'tafaqquh fi al-din' dengan akhlak yang mantap dan akhlak yang terpuji.
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut,pesantren salaf menggunakan kurikulum yang bertumpu pada tiga disiplin utama tadi, yaitu: tauhid. Fiqh, dan akhlak atau tasawuf. dalam bidang fiqh,santri diperkenalkan dengan kitab- kitab dasar ilmu fiqh seperti Safinat al-Naja, Fathul Qarib, Fathul Mu'in, Fathul Wahab, hingga kitab induk madzhab Syafi'i yaitu Syarah Muhadzdzab dan Al-Ummi.
Di bidang tauhid,para santri diajari kitab-kitab aliran teologi Asy'ariyah dan Maturidiyah dan sedikit di perkenalkan seputar aliran syiah dan Mu'tazilah sebagai bahan perbandingan sekaligus untuk mengukuhkan keyakinan santri dengan kebenaran alirannya. Sedang dibidang akhlak, pesantren salaf mengajarkan kitab Bidayah al-Hidayah,Al-Hikam. Hingga Ihya 'Ulumudin,disamping ditunjang dengan kitab-kitab lain seperti Siraj al-Thalibin, dan Risalah al-Qusyayriyah.
Template: Santri Kampung (2017)

Designed by: Santri Kampung
Sponsor by: Annabawi FM©